10 Kasus korupsi terbesar dalam globus

10 Kasus korupsi terbesar di globus

Ibukota – Korupsi merupakan salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi bervariasi negara di dalam dunia. Tindak kejahatan ini tiada belaka merugikan keuangan negara, tetapi juga menghambat pembangunan, memperburuk ketimpangan sosial, kemudian membinasakan kepercayaan warga terhadap pemerintah.

Dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah skandal korupsi besar yang mana terungkap dalam bermacam belahan dunia, melibatkan tokoh politik, pejabat tinggi, hingga perusahaan multinasional. Beberapa ke antaranya bahkan mencapai nilai miliaran dolar, mengalihkan dana rakyat untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Artikel ini akan mengeksplorasi sepuluhan tindakan hukum korupsi terbesar ke bola yang dimaksud mencerminkan betapa sistematisnya praktik korupsi ke bermacam negara.

Mulai dari skandal suap perusahaan raksasa, penyalahgunaan dana negara oleh pemimpin pemerintahan, hingga pencucian uang pada jumlah agregat fantastis, setiap persoalan hukum memberikan deskripsi bagaimana korupsi dapat membinasakan tatanan ekonomi juga sosial suatu bangsa.

Berikut adalah daftar 10 tindakan hukum korupsi terbesar yang tersebut pernah terungkap pada dunia.

1. Siemens: Korupsi buatan Jerman

Sejak tahun 1990-an, perusahaan teknologi jika Jerman, Siemens AG, terbukti melakukan praktik suap terhadap pejabat pemerintah di dalam beragam negara dengan total mencapai US$ 1,4 miliar (sekitar Rp12,5 triliun dengan kurs pada waktu itu). Praktik ini semula dianggap sah lalu dapat menghurangi pajak perusahaan. Namun, pada 2006, skandal ini terbongkar, mengakibatkan Siemens dijatuhi denda sebesar US$ 1,6 miliar.

2. Penyalahgunaan dana oleh Sani Abacha (Nigeria)

Sani Abacha, yang menjabat sebagai Presiden Nigeria dari 1993 hingga 1998, diketahui sudah menggelapkan dana negara sebesar US$ 3-5 miliar. Setelah kematiannya, penyelidikan menemukan dana yang disembunyikan ke beragam akun luar negeri, menjadikannya salah satu persoalan hukum korupsi terbesar pada Afrika.

3. Skandal korupsi lalu HAM dalam era Fujimori (Peru)

Alberto Fujimori, Presiden Peru (1990-2000), terlibat di pelanggaran hak asasi manusia serta penggelapan dana umum sebesar US$ 600 juta. Salah satu skandal terbesar yang melibatkannya adalah perkara Vladimiro Montesinos, penasihat keamanannya, yang terbukti melakukan suap untuk anggota parlemen.

Skandal ini menyebabkan pengunduran diri Fujimori yang digunakan pada waktu itu berada di dalam Negeri Sakura pada tahun 2000, kemudian akhirnya ia diekstradisi ke Peru pada 2005 juga dijatuhi hukuman penjara 25 tahun.

4. Skandal dana rahasia Ramzan Kadyrov (Chechnya, Rusia)

Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya, diketahui mengoleksi dana sebesar US$ 648-864 jt per tahun melalui pajak tiada resmi dari warganya. Dana ini sebagian digunakan untuk perkembangan infrastruktur, tetapi juga diduga digunakan untuk kepentingan pribadi, termasuk acara ulang tahun mewah serta hadiah bagi tokoh terkenal.

5. Monopoli perusahaan oleh keluarga Ben Ali (Tunisia)

Selama 1987-2011, Presiden Tunisia, Ben Ali, menerapkan aturan ketat terkait pembangunan ekonomi yang digunakan memungkinkan keluarganya menguasai bervariasi sektor industri. Akibatnya, keluarga Ben Ali berhasil mengakumulasi kekayaan hingga US$ 13 miliar. Setelah digulingkan pada 2011, asetnya disita kemudian dilelang oleh pemerintah Tunisia.

6. Penyelewengan dana oleh Viktor Yanukovych (Ukraina)

Mantan Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, melarikan diri ke Rusia pada 2014 setelahnya kerusuhan sipil. Ia diduga menggelapkan dana negara sebesar US$ 40 miliar melalui jaringan perusahaan cangkang. Dari jumlah keseluruhan tersebut, pemerintah negara Ukraina hanya sekali berhasil memulihkan sekitar US$ 1,5 miliar.

7. Skandal Ricardo Martinelli (Panama)

Ricardo Martinelli, Presiden Panama (2009-2014), diduga melakukan penyelewengan dana masyarakat pada proyek kesejahteraan sosial juga pendidikan. Ia juga menggunakan dana negara untuk memata-matai lebih banyak dari 150 orang, di antaranya politisi juga jurnalis. Setelah diekstradisi dari Negeri Paman Sam pada 2018, ia diadili pada Panama.

8. Skandal 1MDB (Malaysia)

1Malaysia Development Berhad (1MDB) adalah skandal keuangan terbesar pada Malaysia, dengan dana sebesar US$ 4,5 miliar yang mana diselewengkan. Skandal ini melibatkan mantan Utama Menteri Najib Razak, yang mana akhirnya dihukum penjara setelahnya terungkap bahwa sebagian dana mengalir ke akun pribadinya serta digunakan untuk membeli properti mewah dan juga hadiah bagi selebriti.

9. Pencucian uang di skema Russian Laundromat (Rusia)

Skema Russian Laundromat melibatkan pencucian uang sebesar US$ 20-80 miliar dari dana publik. Modusnya menggunakan perusahaan cangkang di dalam Inggris yang dimaksud mengeluarkan pinjaman fiktif, kemudian dana yang dimaksud dipindahkan ke bank-bank di dalam Moldova lalu Latvia sebelum akhirnya dicuci ke Eropa Barat. Skandal ini memicu investigasi besar terhadap beberapa bank global.

10. Skandal korupsi Gürtel (Spanyol)

Skandal Gürtel merupakan persoalan hukum korupsi terbesar di sejarah demokrasi Spanyol, melibatkan suap serta penggelapan dana publik. Francisco Correa, tokoh utama di skandal ini, dijatuhi hukuman 51 tahun penjara, sementara mantan bendahara Partai Rakyat (Partido Popular), Luis Bárcenas, dihukum 33 tahun. Skandal ini juga berkontribusi pada jatuhnya pemerintahan Mariano Rajoy pada 2018.

Kasus-kasus dalam menghadapi menunjukkan bagaimana korupsi dapat merobohkan perekonomian, menciptakan ketidakadilan sosial, serta menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Oleh sebab itu, upaya pemberantasan korupsi harus berubah jadi prioritas global.

Artikel ini disadur dari 10 Kasus korupsi terbesar di dunia