Daftar Isi
- Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
- Periode 20 – 22 Mei 2025
- Periode 23 – 26 Mei 2025
Jakarta – Sebagian besar wilayah Tanah Air masih berada pada masa peralihan musim di akhir Mei 2025. Hal ini ditandai dengan cuaca yang digunakan cepat berubah, cenderung cerah pada pagi-siang, kemudian berubah berubah jadi hujan dalam sore-malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan juga Geofisika (BMKG) mengemukakan sebagian wilayah sejatinya telah memasuki musim kemarau. Kendati demikian, curah hujan yang tersebut terindikasi signifikan masih kerap terjadi, khususnya pada sore-malam.
Di sisi lain, suhu udara yang mana menyengat pada siang hari terasa relatif tambahan hangat. Hal ini disebabkan kelembababn udara yang tersebut tinggi.
“Kondisi atmosfer dapat berubah menjadi sangat labil akibat interaksi suhu permukaan laut, tekanan udara, serta kelembaban yang tinggi, sehingga memungkinkan adanya pembentukan awan konvektif seperti Cumulonimbus yang dimaksud berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem terdiri dari hujan lebat, petir, angin kencang, hingga hujan es,” tulis BMKG dalam laman resminya, disitir Rabu (21/5/2025).
BMKG mencatatkan di sepekan terakhir, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat telah terjadi menyebabkan bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah.
Misalnya di Aceh, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, kemudian Maluku Utara.
“Kejadian yang dimaksud tak semata-mata diakibatkan oleh mekanisme konvektivitas lokal yang dimaksud kerap muncul pada masa peralihan, melainkan juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer berskala lebih lanjut luas, yaitu aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan juga gelombang-gelombang atmosfer,” tulis BMKG.
Menurut pantauan BMKG, pada waktu ini MJO terpantau terlibat berada ke Fase 5 (Benua Maritim) lalu diprediksi konsisten berada ke wilayah Nusantara untuk sepekan ke depan. Selain itu, gelombang Kelvin serta Rossby Ekuatorial juga cenderung persisten berpropagasi di sebagian wilayah Indonesia.
Fenomena-fenomena yang dimaksud berpotensi memberikan pengaruh signifikan pada menyebabkan peningkatan peningkatan awan hujan, khususnya pada bagian barat kemudian berada dalam Indonesia.
“Mengingat keadaan atmosfer yang masih relatif dinamis juga dapat berubah secara mendadak pada periode ini, komunitas diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap peluang cuaca ekstrem yang mana dapat sewaktu-waktu terjadi, seperti hujan lebat dengan durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir lalu angin kencang,” BMKG menuliskan.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Periode 20 – 22 Mei 2025
Cuaca pada Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang mana terjadi di dalam Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, kemudian Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem, yang dimaksud dapat disertai kilat/petir lalu angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan keras dini juga wilayah kemungkinan kejadian sebagai berikut:
Siaga (Hujan lebat – sangat lebat) : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Selatan
Awas (Hujan sangat lebat – ekstrem) : Jawa Timur.
Angin Kencang : Maluku lalu Nusa Tenggara Timur
Periode 23 – 26 Mei 2025
Cuaca di dalam Nusantara umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang dimaksud berjalan di dalam Aceh, Kep. Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, serta Papua Selatan.
Next Article BMKG Peringatkan Musim Hujan Tahun Hal ini Beda, Awas Bencana Ancam RI
Artikel ini disadur dari Cuaca Labil Hantam Wilayah RI, BMKG Kasih Peringatan Bencana