Jakarta – Skor tukar rupiah terpantau terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini dipicu oleh pelemahan dolar AS.
Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada Selasa (20/5/2025) dibuka pada tempat Rp16.400/US$ atau menguat 0,15%. Dolar sudah melemah sejak akhir April 2025.
Deputi Pemuka Senior Bank Nusantara (BI) Destry Damayanti mengungkapkan asal-mula dolar Negeri Paman Sam mulai melemah pada beberapa minggu terakhir.
“Dolar sekarang juga melemah lantaran baru dalam downgrade kemarin identik Moody’s juga rating agency lain lagi dan juga mereka mengalami twin deficit, ke budget juga neraca dagang,” papar Destry pada Outlook Perekonomian DPR bertajuk ‘Indonesia Menjawab Tantangan Kondisi Keuangan Global’, Selasa (20/5/2025).
Adapun, downgrade dari rating agency, yakni Moody’s, terhadap utang Negeri Paman Sam ini dipicu oleh kebijakan tarif respirokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kebijakan ini membuat ketidakpastian dalam AS. Alhasil, aliran modal dari Amerika Serikat kembali masuk ke emerging market juga instrumen emas.
“Ini tercermin pada Indonesia ada inflow ke SBN, saham serta beberapa masuk ke SRBI,” kata Destry.
Bahkan, ia mengklaim volatilitas nilai tukar telah lama semakin mereda, jikalau dibandingkan negara lain. “Ini mencerminkan kestabilan rupiah yang dimaksud relatif memproduksi adanya confidence kemudian jadi dasar kuat Bapak juga Ibu kalau mau perusahaan tentu dibutuhkan stabilitas,” ujarnya.
Next Article Rupiah Kembali Keok, Dolar Sentuh Rp16.355
Artikel ini disadur dari Deputi Gubernur BI Ungkap 2 Pemicu Utama Dolar AS Melemah











