Banjarmasin – Dinas Pemuda kemudian Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan (Dispora Kalsel) mengukur dan juga memantau perkembangan situasi atlet Sentra Pembinaan Olahraga Berprestasi Nasional (SPOBNAS) dan juga Sentra Pembinaan Olahraga Berprestasi Daerah (SPOBDA) sebagai bagian dari upaya peningkatan pembinaan olahraga Kalsel.
"Kegiatan ini bagian dari upaya peningkatan kualitas pembinaan olahraga ke Kalsel," kata Kepala Seksi Pengelolaan Olahraga Pendidikan serta Sentra Olahraga Dispora Provinsi Kalsel Asfia Urrahman Asfia yang tersebut dikonfirmasi dalam Banjarmasin, Senin.
Asfia menjelaskan kegiatan diawali sosialisasi pelaksanaan tes terhadap para pembimbing SPOBNAS dari Kalsel serta SPOBDA Perkotaan Banjarmasin juga Pusat Kota Banjarbaru yang tersebut merupakan evaluasi secara rutin yang dilaksanakan Dispora Provinsi Kalsel bekerja serupa dengan grup ahli atau penasehat olahraga.
"Hasil dari tes yang dimaksud berubah menjadi dasar untuk menafsirkan kompetensi ahli dan juga menentukan kelanjutan pembinaan atlet, di antaranya kemungkinan degradasi," ungkap Asfia.
Setelah kegiatan tersebut, Asfia menuturkan, kelompok Dispora Kalsel dan juga penasehat olahraga melakukan tes pengukuran terhadap banyak atlet SPOBDA, antara lain atlet gulat dan juga panahan di Daerah Tapin, atlet pencak silat di Kota Banjar, atlet tinju ke Banjarmasin, lalu panjat tebing dalam Wilayah Tabalong.
"Dispora Kalsel berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kekuatan sistem pembinaan atlet area kemudian berubah menjadi acuan pada penyusunan inisiatif pembinaan berkelanjutan," ungkap Asfia.
Sebelumnya, Dispora Provinsi Kalsel memperkenalkan sistem baru pembinaan atlet melalui Pengelolaan Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Nasional (SPOBNAS) serta Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Daerah (SPOBDA) 2025.
Pelaksana Pekerjaan Kepala Dispora Provinsi Kalsel M Fitri Hernadi mengungkapkan pembaharuan sistem baru pengelolaan pembinaan atlet yang dimaksud mengikuti kegiatan Kementerian Pemuda juga Olahraga (Kemenpora) RI.
Fitri mengatakan, Kemenpora RI menyampaikan arahan sistem pembinaan olahraga mengalami inovasi besar, di antaranya perubahan struktural nama serta sistem dari Pusat Pendidikan kemudian Pendidikan Pelajar (PPLP) menjadi SPOBNAS dan juga Pusat Pendidikan juga Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) berubah menjadi SPOBDA.
Fitri menegaskan pembaharuan yang dimaksud tidaklah cuma sebatas pergantian nama, namun mencakup peningkatan anggaran kemudian kualitas pembinaan guna mengupayakan prestasi atlet nasional maupun daerah.
Menurut Fitri, terdapat penyesuaian signifikan, seperti penambahan tenaga ahli yang digunakan meliputi ahli gizi, penasehat kepelatihan, dan juga psikolog olahraga untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet secara lebih lanjut terarah dengan dukungan anggaran yang dimaksud lebih lanjut efisien kemudian terstruktur pada SPOBNAS.
Di sisi lain, SPOBDA masih berada ke bawah kewenangan pemerintah wilayah dengan pembinaan atlet menggunakan dana APBD.
Artikel ini disadur dari Dispora Kalsel ukur kondisi atlet SPOBNAS dan SPOBDA