Wilayah Gaza City, Palestina / Istanbu – Komunitas perjuangan Palestina Hamas, Selasa, mengecam keras tindakan negeri Israel yang digunakan melakukan penutupan seluruh perlintasan perbatasan di Jalur Daerah Gaza selama lebih besar dari 50 hari berturut-turut.
Hamas memberi peringatan bahwa situasi itu dapat menyebabkan kelaparan massal lalu krisis kebugaran yang tersebut meluas ke wilayah kantong Palestina yang sudah pernah hancur akibat peperangan genosida rezim Zionis.
“Jalur Kawasan Gaza ketika ini menghadapi bencana kemanusiaan yang mana belum pernah terbentuk sebelumnya, dan juga kekurangan parah melawan seluruh keinginan dasar hidup, salah satunya makanan, air, material bakar, obat-obatan, juga vaksin penting untuk anak-anak. Semua ini mengupayakan warga menuju kelaparan juga bencana kesejahteraan yang mana semakin memburuk setiap harinya,” sebut pernyataan resmi Hamas.
Hamas juga menuduh militer tanah Israel terus melakukan “pembantaian brutal terhadap warga sipil tak berdosa setiap hari dalam permukiman penduduk, pusat pengungsian, serta tenda-tenda darurat, juga penghancuran sistematis terhadap rumah sakit serta prasarana sipil.”
Dalam pernyataan tersebut, kelompok Hamas menegaskan bahwa pemakaian kelaparan sebagai senjata merupakan “kejahatan konflik kemudian pelanggaran terhadap seluruh resolusi internasional kemudian hukum kemanusiaan.”
Kelompok pejuang Palestina yang dimaksud menguasai Daerah Gaza yang dimaksud menyatakan bahwa berlanjutnya blokade negara Israel mencerminkan “kegagalan sistem internasional dari segi politik, moral, lalu kemanusiaan."
Hamas pun kembali menyerukan terhadap komunitas internasional agar menekan Pertama Menteri negara Israel Benjamin Netanyahu dan juga pemerintahannya untuk segera membuka perbatasan demi masuknya bantuan kemanusiaan.
Sebelumnya pada hari yang sama, Juru Bicara Kantor Kehumaniteran PBB (OCHA) Jens Laerke mengungkapkan situasi kemanusiaan di dalam Wilayah Gaza telah dilakukan mencapai “titik terburuk sepanjang pertempuran di wilayah tersebut.”
Sejak 2 Maret lalu, negeri Israel menangguhkan semua perlintasan menuju Wilayah Gaza dan juga menghalangi masuknya bantuan penting, meskipun sudah pernah sejumlah laporan tentang ancaman kelaparan ke wilayah tersebut.
Dalam pernyataan terpisah, organisasi Hamas juga mengecam serangan udara tanah Israel yang digunakan menyasar “kantor-kantor pemerintahan kota dan juga alat berat yang dimaksud digunakan untuk operasi penyelamatan juga pembersihan puing-puing bangunan, satu di antaranya buldoser kemudian alat berat lainnya.”
Pada Selasa pagi, militer tanah Israel menembaki kantor Pemerintahan Daerah Perkotaan Nazlat Jabalia beserta peralatan berat di dalamnya yang terletak ke Jalur Daerah Gaza utara, kata seseorang pegawai pemerintah kota untuk Anadolu.
Hamas mengatakan serangan yang disebutkan sebagai bagian dari “kebijakan penjajahan fasis negeri Israel untuk memperdalam penderitaan rakyat kami di Kawasan Gaza serta menghancurkan seluruh sarana dan juga penopang keberadaan sipil.”
Di antara peralatan yang mana diserang, terdapat sembilan buldoser yang mana sebelumnya didatangkan dari Mesir sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, tambah Hamas.
“Tindakan sistematis menghancurkan sarana keberadaan dan juga sarana sipil dalam Jalur Kawasan Gaza tiada akan berhasil memaksa rakyat kami tunduk pada rencana pengusiran paksa yang dimaksud kejam,” tegas Hamas.
Militer negeri Israel kembali melancarkan serangan brutalnya ke Wilayah Gaza pada 18 Maret 2025, mematahkan kesepakatan gencatan senjata lalu pertukaran tahanan yang digunakan dicapai pada 19 Januari.
Sejak mengatur konflik genosidanya terhadap Kawasan Gaza pada 7 Oktober 2023, negara Israel telah lama membunuh lebih lanjut dari 51.200 warga Palestina dalam wilayah kantong itu. Sebagian besar orang yang terluka tewas itu adalah perempuan dan juga anak-anak.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Utama Menteri negeri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, menghadapi dugaan kejahatan peperangan dan juga kejahatan terhadap kemanusiaan di dalam Gaza.
Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di dalam Mahkamah Internasional (ICJ) terkait pertempuran yang dilancarkannya dalam wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu
Artikel ini disadur dari Hamas kecam Israel karena tutup perbatasan, sebabkan kelaparan di Gaza