PARIS – Para ilmuwan merasa khawatir pasca menemukan sesuatu yang mana mengejutkan merupakan seekor katak yang digunakan menumbuhkan jamur kecil di area kakinya.
Amfibi itu ditemukan dalam kaki perbukitan Western Ghats India kemudian para peneliti menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya jamur ditemukan berkembang pada jaringan hewan hidup.
Para peneliti yang dimaksud berafiliasi dengan World Wildlife Fund merilis temuan tentang spesies tersebut, yang dikenal sebagai katak punggung emas menengah Rao (Hylarana intermedia), pada sebuah penelitian yang mana diterbitkan di jurnal Reptiles and Amphibians .
Jamur yang tersebut dimaksud adalah Jamur Bonnet (Mycena sp.) yang mana umumnya meningkat pada kayu yang dimaksud membusuk.
Para peneliti mengungkapkan pada penelitiannya: “Sejauh pengetahuan kami, belum pernah ada jamur yang digunakan berkembang dari sisi tubuh katak hidup yang dimaksud didokumentasikan.”
Rincian tentang sifat pasti jamur itu belum jelas, tetapi implikasi dari penemuan itu dapat mengkhawatirkan.
Biasanya, jamur tidaklah berkembang pada dermis hewan akibat dia biasanya tidaklah memiliki nutrisi yang tersebut dibutuhkan untuk menopangnya.
Namun, jamur parasit yang dimaksud disebut Batrachochytrium dendrobatidis – tambahan dikenal sebagai jamur chytrid – merupakan ancaman nyata bagi hidup hewan lalu sudah menyebabkan penurunan populasi amfibi global.
Ini adalah kisah jamur terkini yang dimaksud muncul dalam dunia sains sejak penelitian tahun lalu mengungkapkan bahwa individu pria terjangkit penyakit daun perak kritis ala ‘Last of Us’ – infeksi jamur yang mana biasanya belaka menyerang tanaman.
Pasien berusia 61 tahun yang dimaksud tak disebutkan namanya, jika India, mengembangkan penyakit yang disebutkan dalam tenggorokannya, sebuah contoh tentang patogen yang digunakan berpindah dari kerajaan tumbuhan ke manusia.